Langsung ke konten utama

Cinta Datang Terlambat

Ketika aku dan Sebastian kecil dulu, kami bersekolah di tempat yang sama bahkan selalu satu kelas. Sebastian adalah sahabatku sekaligus tetangga ku. Kami tumbuh besar dilingkungan yang sama. Kehadiran Sebastian terasa oleh ku setelah kami beranjak remaja, mungkin Sebastian juga merasakan hal yang sama dengan ku. Pertumbuhannya yang kini terlihat berubah menjadi sangat tampan dan tinggi. Aku bertaruh banyak perempuan yang menyukainya, aku juga berani mengakui bahwa aku salah satu perempuan tersebut. Ya aku menyukai Sebastian.

Sebastian menyukai eskrim, suatu hari ia memintaku untuk menemaninya makan eskrim. Aku mengiyakan ajakan Sebastian. Setelah tiba ternyata toko eskrim yang kami kunjungi belum buka. Akhirnya kita memutuskan untuk menonton film di bioskop. Dari dulu aku dengan Sebastian suka nonton film, entah berapa film yang sudah kita tonton bersama. Tapi kali ini berbeda, ada rasa yang aneh muncul saat nonton bersama Sebastian. Jantung ku berdetak kencang, tidak tau apa yang merasuki ku. Ini seperti momen terindah bersamanya. Aku berharap Sebastian merasakan hal yang sama dengan ku.

Setelah usai menonton film di bioskop, aku dan Sebastian kembali ke toko eskrim. Kami tertawa bercanda dan bercerita hingga larut malam. Aku merasa tidak pernah seseru ini menghabiskan waktu bersama Sebastian. Malam harinya aku tidak bisa tidur memikirkan kejadian hari ini. Aku merenung apa yang terbaik bagi hubungan kami. Apa aku harus memberi tau Sebastian tentang perasaan ku saat ini terhadap dia? Tidak... Terlalu beresiko karena kemungkinan terburuk dia akan membenci ku dan aku akan kehilangan sahabat ku. Aku meyakinkan diriku mungkin ini hanya cinta sesaat.

Hari demi hari telah berlalu. Aku adalah aktris terhebat yang mahir memainkan perannya yaitu berpura-pura tidak menyukai dia. Seperti memakai topeng untuk menyembunyikan senyum sumbringah saat setiap bertemu denganya. Tidak berapa lama aku berpacaran dengan Joel anak sekolah lain. Dia sangat menyukaiku tapi jujur aku tidak memiliki perasaan yang sama. Hubungan ku pun sampai ke telinga Sebastian. Aku menyadari perbubahan sikap Sebastian semenjak aku berpacaran dengan Joel. Sebastian seperti menjaga jarak denganku. Bagi ku mungkin  ini cara yang terbaik untuk membatasi diri dengannya.

Sebastian sekarang berpacaran denga Claire, aku merasa cukup senang  walaupun sesungguhnya hati ini hanya berpura-pura merelakan dia memilih cinta yang dia mau. Hari ke lulusan pun tiba. Sampai saat ini jangankan menegur, untuk bertemu Sebastian saja jarang. Dia seperti menghindar setiap berpapasan dengan ku. Karena kami akan berpisah dan melanjutkan pendidikan kami, aku merasa tidak enak bila harus berpisah seperti ini.

Aku ingin menanyakan langsung kepada Sebastian ada apa dengannya tapi tentu saja itu hal yang konyol. Akhirnya aku berusaha mendapatkan informasi dari teman Sebastian yang lain. Betty cukup dekat dengan Sebastian karena mereka satu ekstrakurikuler yaitu, karate. Aku menghampiri Betty dan menanyakan keadaan Sebastian. Sejujurnya aku sangat terkejut dengan apa yang disampaikan Betty.

Betty bercerita perubahan sikap Sebastian semua itu terjadi karena dia menyukai ku. Dia merasa harus mengalah dan mundur semenjak aku berpacaran dengan Joel. Aku tidak tau bahwa ternyata Sebastian memiliki perasaan yang sama dengan ku. Tapi semua itu sudah terlamabat ku sadari karena sekarang Sebastian sudah memiliki Claire. Sebastian sudah memiliki seseorang yang dapat membalas cintanya. Aku menangis dan menyesal karena perbuatan bodoh ku yang tidak memberi tau Sebastian tentang perasaanku yang sebenarnya.


#sabtulis

Komentar